BASMITIPIKOR.COM, – Tulang Bawang Barat – Aparat Penegak Hukum (APH) dalam hal ini Polres Tulang Bawang Barat (Tubaba) diminta terus mengusut tuntas kasus dugaan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) Dana Desa (DD) Balam Asri, Kecamatan Way Kenanga.
Diungkapkan oleh Hamdani, Ketua DPD LSM Barisan Muda Indonesia (Basmi) Provinsi Lampung bahwa, pihaknya telah turun (investigasi) terhadap salah satu kegiatan yang merupakan realisasi DD Balam Asri tahun 2023.
“Tim kita telah turun beberapa kroscek di kegiatan Pengerasan Jalan Lingkungan Tiyuh Balam Asri yang bersumber dari DD tahun ini yaitu Basecourse (Base),”ujar Hamdani, Jum’at (18/8/2023).
Dia memaparkan, berbagai kejanggalan yang ditemukan oleh Tim LSM Basmi pada kegiatan Basecourse tersebut, terutama pagu anggaran yang dinilai cukup besar tak sebanding dengan volume pekerjaan.
“Kalau hasil pekerjaannya secara teknik dinilai cukup baik, tapi dilihat dari volume sepanjang 400 meter dan material, ada indikasi Mark Up anggaran,”terang Hamdani.
Selain fisik, tambah Hamdani, pihaknya juga menghimpun informasi terkait sistem pekerjaan tersebut.” Hanya satu titik kegiatan itu saja yang kami kroscek, dari hasil pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket) pada kegiatan Basecourse itu didapatkan jika unsur-unsur KKN cenderung mengarah pada Oknum Kepalo Tiyuh setempat sebagai indikatornya,”beber dia.
Dirinya menyarankan agar APH harus obyektif dan transparan dalam melakukan proses hukum terhadap DD Balam Asri itu.” Pekerjaan Basecourse itu hanya sample, yang tak kalah penting pada DD Balam Asri, informasinya jika Polres Tubaba sedang melakukan proses hukum, Inspektorat pun sedang continue melakukan audit,”tegasnya.
Sementara, Sugeng Ketua Badan Pemusyawaratan Tiyuh (BPT) Balam Asri yang dikenal juga sebagai Tokoh Masyarakat setempat mengatakan bahwa selama ini tidak pernah ada permasalahan pada pengelolaan DD terlebih yang menyangkut KKN.
“Fungsi kita sebagai BPT kan ada pengawasan juga, ya selama ini tidak ada temuan apapun. Kalau kejadian seperti itu saya tidak tau, cuma saya berharap itu tidak akan terjadi,”cetusnya.
Selain itu, Sugeng juga terkesan tidak terlalu paham soal realisasi anggaran pada kegiatan Basecourse itu.” Untuk pembangunan fisik tersebut kami ikut merencanakan waktu Musrenbang tiyuh, kalau masalah uang swadaya kurang paham saya dari mana asal uang tersebut,”ucapnya.
Sampai saat ini, Indro Susanto Kepalo Tiyuh Balam Asri belum juga berhasil dimintai keterangan. Dihubungi melalui gawainya tidak merespon. Dijumpai di Balai Tiyuh dan dikediamannya beberapa hari terakhir pun terkesan menghindar.(Sahrodi)
